Selasa, 27 Maret 2012

Sebelum tahun 1960-an, era perkembangan ritel tradisional dalam bentuk peritel atau independen dealer. Pada tahun 1960-an pula : era lahirnya ritel modern dalam bentuk department store (mass merchandiser), yang ditandai dengan pembukaan took ritel pertama Sarinah di Jl. MH Thamrin, Jakarta.
Pada tahun 1970an -1980-an : era pengembangan ritel modern dalam bentuk supermarket dan department store, yang ditandai dengan pengembangan ritel modern (mass merchandiser dan grosir), seperti matahari, hero. Golden truly, pasaraya Blok M, dan Ramayana. Pada era ini berkembang pula took-toko obat yang lebih dikenal dengan apotik.
Pada tahun 1990-an : era perkembangan convenience Store (C-Store), high class department store, branded boutique (high fashion), dan cash & carry. Perkembangan C-Store ditandai dengan pesatnya pertumbuhan Indomaret dan AMPM. Perkembangan high-class department store dan high fashion Outlet ditandai dengan kehadiran gerai-gerai Sogo, metro, seibu, yaohan, Mark &spencer, dan gerai-gerai high fashion lainnya yang masuk ke pasar. Sementara perkembangan cash & carry ditandai dengan kehadiran makro, diikuti dengan kehadiran peritel local sejenis goro, indogrosir, dan Alfa.
Pada tahun 2000 sampai sekarang : era perkembangan Hypermarket, factory outlet, category killer, dan lainnyae-retailling. Era hypermarket ditandai dengan kehadiran hypermarket continent dan Carrefour pada tahun 1998. Kemudian, pada tahun 2002, hypermarket Giant dan hypermarket-hypermarket lainnya juga mulai dibuka.
http://gudangupil.com/sejarah-evolusi-bisnis-ritel-di-indonesia/indo/


Berdasarkan Metode Operasi

Berdasarkan metode operasinya pedagang eceran dapat di klasifikasikan menjadi 4 tipe yaitu:

a. Full Service Retailing
Full service retailing adalah bentuk pedagang eceran yang sudah umum, yang memberikan pelayanan sepenuhnya. Bentuk ini khususnya diperlikan untuk barang-barang yang memerlukan banyak penjelasan atau perlu dicocokan dulu sebelum dibeli. Misalnya: barang elektronik, pakaian di butik.
b. Supermarket Retailing
Supermarket retailing adalah bentuk pedagang eceran skala besar yang menyediakan berbagai jenis barang yang dikelompokan menurut jenis produk masing-masing, memberikan kebebasan dan melayani sendiri bagi langganannya
c. Discount Retailing
Discount retailing adalah toko eceran skala besar yang menawarkan produknya dengan harga yang lebih murah atau memberikan potongan harga yang cukup besar, tetapi dengan pelayanan yang lebih sedikit, pengambilan keuntungan dari jenis ini kecil, mereka mengharapkan tingkat turn over yang tinggi.

d. Non Store Retailing

Non store retailing adalah pedagang eceran yang menawarkan produknya langsung kepada konsumen tanpa mempergunakan toko, bentuknya antara lain:
1. House selling or door to door selling, penjualan dengan menawarkan produknya langsung kerumah konsumen, umumnya dengan cara mendatangi dari pintu ke pintu. Ada juga dengan cara menyelenggarakan sales presentation dalam suatu pertemuan.

2. Mail Order selling, penjualan dengan menggunakan
katalog atau daftar barang-barang yang ditawarkan dan pemesanan dilakukan dengan menggunakan syarat pemesanan.

3. Automatic Vending adalah cara penjualan dengan
menggunakan mesin yang secara otomatis akan melayani pembeli.

Manajemen Ritel

Eceran atau disebut pula ritel (bahasa Inggris: retail) adalah salah satu cara pemasaran produk meliputi semua aktivitas yang melibatkan penjualan barang secara langsung ke konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis. Organisasi ataupun seseorang yang menjalankan bisnis ini disebut pula sebagai pengecer. Pada prakteknya pengecer melakukan pembelian barang ataupun produk dalam jumlah besar dari produsen, ataupun pengimport baik secara langsung ataupun melalui grosir, untuk kemudian dijual kembali dalam jumlah kecil.


Retail adalah penjualan dari sejumlah kecil komoditas kepada konsumen. Retail berasal dari bahasa Perancis yaitu ” Retailer” yang berarti ” Memotong menjadi kecil kecil” (Risch, 1991 ).
Sedangkan menurut Gilbert (2003) Retail adalah Semua usaha bisnis yang secara langsung mengarahkan kemampuan pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi
Dalam kamus Bahasa Inggris – Indonesia, Retail bisa juga di artikan sebagai “Eceran”
Pengertian Retailing adalah semua aktivitas yang mengikut sertakan pemasaran barang dan jasa secara langsung kepada pelanggan
Pengertian Retailer adalah semua organisasi bisnis yang memperoleh lebuh dari setengah hasil penjualannya dari retailing ( lucas, bush dan Gresham, 1994)
Klasifikasi Retail
Menurut Pintel dan Diamond (1971), Retail dapat di klasifikasikan dalam banyak cara, sebagai contoh Retail dapat di kelompokkan sesuai dengan aktivitas penjualan barang berdasarkan sbb :
Retail Kecil
Bisnis Retail kecil di gambarkan sebagai retailer yang berpenghasilan di bawah $500 pertahun. Pemilik retail pada umumnya bertanggung jawab penuh terhadap seluruh penjualan dan manajemen.
Biasanya kebanyakan pemilik toko pada bisnis retail kecil ini dimiliki oleh secara individu (Individual Proprietorship)
Retail Besar
Pada saat ini industri Retail di kuasai oleh organisasi besar, organisasi tersebut meliputi :
Departemen Store – Chain organization (organisasi berantai), Supermarket, Catalog Store, Warehouse, Outlet dan Online Store (Toko Online )
Departemen Store merupakan salah satu dari retailer besar dimana menawarkan berbagai macam jenis produk / barang, tingkat harga dan kenyamanan dalam berbelanja.