Jumat, 05 November 2010

kewirausahaan

Kewirausahaan

Istilah kewirausahaan (entrepreneurship) berasal dari Perancis yang secara harfiah diterjemahkan sebagai”perantara”. Pada abad pertengahan istilah ini digunakan untuk menjelaskan orang-orang yang menangani proyek produksi berskala besar. Sedangkan kewirausahaan secara lebih luas didefinisikan sebagai proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko financial, psikologi, dan social yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.

Karakteristik Wirausahawan

Wirausahawan memiliki karakteristik yang sama yaitu orang yang mempunyai tenaga, keinginan untuk terlibat dalam petualangan inovatif, kemauan untuk menerima tanggung jawab pribadi dalam mewujudkan suatu peristiwa dengan cara yang mereka pilih, dan keinginan untuk berprestasi yang sangat tinggi.
Menurut McClelland, karakteristik wirausahawan sebagai berikut :
 Keinginan untuk berprestasi, kebutuhan ini didefinisikan sebagi keinginan atau dorongan dalam diri orang yang memotivasi perilaku kearah pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan merupakan tantangan bagi kompotensi individu.
 Keinginan untuk bertanggung jawab, mereka memilih menggunakan sumber daya sendiri dengan cara bekerja sendiri untuk mencapai tujuan dan bertanggung jawab sendiri terhadap hasil yang dicapai.
 Prefensi kepada resiko-resiko menengah, mereka memilih menetapkan tujuan-tujuan yang membutuhkan tingkat kinerja yang tinggi, suatu tingkatan yang mereka percaya akan menuntut usaha keras tetpi yang dipercaya bisa mereka penuhi
 Persepsi pada kemungkinan berhasil, keyakinan pada kemampuan untuk mencapai keberhasilan adalah kualitas kepribadian wirausahawan yang penting
 Rangsangan oleh umpan balik, wirausahawan ingin mengetahui bagaimana hal yang mereka kerjakan, apakah umpan baik atau buruk.
 Aktivitas energik, wirausahawan menunjukkan energi yang jauh lebih tinggi dibandinglkan rata-rata orang
 Orientasi kemasa depan, wirausahawan melakukan perencanaan dan berpikir kedepan.
 Ketrampilan dalam pengorganisasian, mereka sangat obyektif didalam memilih individu-individu untuk tugas tertentu. Mereka akan memilih yang ahli dan bukannya teman agar pekerjaan bisa dilakukan dengan efisien.
 Sikap terhadap uang, keuntungan financial adalah nomor dua dibandingkan arti penting dari prestasi kinerja mereka. Mereka hanya memandang uang sebagai lambing konkrit dari tercapainya tujuan dan sebagai pembuktian bagi kompetensi mereka.

Menurut kisah sukses pebisnis muslimah Indonesia

Titik winarti

Awal dari terwujudnya Tiara Handicraft adalah kebiasaan titik mengisi waktu luang sebagai ibu rumah tangga. Menurutnya profesi sebagai seorang ibu rumah tangga, tidak dapat dikatakan mempunyai waktu yang longgar sekali atau padat sekali.
Dari hobi mengotak-atik manfaat kain, akhirnya Titik memantapkan diri di bidang pengolahan kain (tekstil) yang melingkupi produk apa saja yang bisa diolah dari bahan dasar kain.
Kiat khusus yang dilakukan Titik sebagai orang yang beriman yaitu senantiasa meyakini bahwa ketika menjalankan usaha dengan para tuna daksa, maka tidak boleh terpancing untuk sekedar memenuhi kebutuhannya sendiri.. prinsipnya, ketika ia sudah membawa mereka (para Tuna Daksa), maka ia menjadi milik mereka, bukan mereka miliknya. Walaupun mereka bekerja dengannya, namun mereka adalah pribadi-pribadi yang berhak memiliki Titik. Ia senantiasa menunjukkan kepekaaan terhadap anak-anak tersebut, karena menyadari mereka pjunbagian dari ciptaan-Nya. Apa yang menimpa mereka bukan kehendak mereka,melainkan kehendak Allah sebagai variasi hidup dari orang-orang yang sempurna.harus disadari pula bagaimana mampu menunjukkan rasa saayang sebagai sesame umat dengan kondisi apa pun dengan ras ikhlas, bukan rasa kasihan

Dyah Suminar

Kiat menuju Sukses
Dalam dunia usaha, kesetaraan peran perlu dikembangkan dalam menjalankannya. Siapapun dia, apapun pekerjaannya, semuanya dianggap memiliki andil dalam mengembangkan usahanya. Walaupun seorang cleaning service atau supir misalnya. Tanpa keberadaan mereka yang turut membantu usaha, maka seorang pemilik usaha tidak akan pernah berarti apa-apa. Anggapan inilah akhirnya membesarkan usaha Margia Group. Dengan kebersamaan dan kekeluargaan ia mampu melampaui terjangan krisi moneter dengan sukses.

Ummu Hamas

Kiat jitu marketing
Seringnya ia harusa berkomunikasi dengan para buyer non muslim, tentu tidak semudah dengan sesame muslim untuk beberapa hal, mungkin bisa dimaklumi. Namun, ada nilai yang berusaha ia tekankan ketika bertemu dengan para buyer yang rata-rata non muslim yaitu tidak merokok dan minuman keras dalam pertemuan. Walau begitu mereka tidak keberatan dan tetap menghargai sosok Ummu Hamas yang memang tidak bisa diajak kompromi dalam hal ini.
Yang jelas banyak sekali berkah yang diperolehnya dari bisnis tersebut. Ia yakin bahwa muslimah juga mampu untuk menggeluti bisnis seperti dirinya. Upaya yang dibutuhkan hanyalah sedikit belajar dan keberanian.

Sumber Wacana :

Kewirausahaan oleh Masykur Wiratmo
Pustaka Al-Kautsar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar